Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Skenario Kudeta Konstitusi

OLEH: TONY ROSYID

Selasa, 20 Desember 2022, 04:15 WIB
Skenario Kudeta Konstitusi
Tony Rosyid/Net
ENGGAK kapok. Wacana tunda pemilu muncul kembali. Sudah berulang kali. Aktornya itu-itu saja. Rakyat tahu mereka adalah para petualang yang terus berupaya cari keberuntungan. Gagasan tunda pemilu buat alat negosiasi.

Enggak puas dengan jabatan saat ini. Engggak puas dengan posisi sekarang. Lalu, target posisi lain, tentu yang lebih tinggi dan punya pengaruh.

Ada yang ingin jadi ketua umum partai. Ada yang ingin jadi presiden. Ada yang ingin terus dipakai jadi konsultan politik dan lembaga survei jalan.

Begitulah cara berpikir petualang. Bertindak sesuai target pribadinya. Enggak mikir rakyat. Engggak peduli bangsa. Negara dikorbankan. Sungguh, rasa malu sudah ada di lutut.

Mayoritas rakyat menolak. Itu hasil sejumlah survei. Mereka tetap cuek. Peduli apa dengan suara rakyat. Masa bodoh. Yang penting, target tercapai. Begitulah karakter pecundang. Pecundang tetap pecundang.

Diam-diam, skenario jalan. Test the water. Cek ombak. Imajinasikan tahun depan resesi dan krisis. Alasan uang negara tipis. Tapi, kereta cepat bisa selesai. IKN jalan terus. Kenapa pemilu mau diganjal karena alasan uang negara yang menipis?

Alasan pandemi dibuat. Katanya kerja dua tahun (2020-2021) enggak efektif. Kalau begitu, kenapa 271 kepala daerah yang juga alami pandemi enggak diperpanjang? Kenapa diganti penjabat? Apakah para kepala daerah itu enggak terdampak pandemi? Bukankah mereka dua tahun juga enggak efektif bekerja? Begitulah kualitas otak ketika sudah dieksploitasi ambisi. Logikanya ngawur.

Kalau bisa tunda pemilu, tunda. Begitu skenarionya. Lihat reaksi rakyat. Jika enggak ada gejolak, lanjut. Ada gejolak, masuk sekenario kedua: pemilihan presiden oleh MPR. Lebih mudah kendalikan. Jumlah anggota MPR terbatas. Siapkan logistik sekian, semua mau diberesin. Calon boneka dipasangkan. Mirip gubernur jadi-jadian.

Pintunya? Lewat amandemen UUD. Sekali dibuka pintu amandemen, skenario jalan. Lobi- lobi untuk cari kompromi makin intens. Ada uang, ada juga jabatan. Tinggal dibagi-bagi. Semua pasti kebagian. Buat semuanya merasa menang.

Ini akal-akalan. Tujuannya? Singkirkan lawan dan perpanjang masa kekuasaan. Hanya ganti para figurannya.

Rakyat mesti paham. Rakyat mesti tahu ada orang-orang yang sedang skenariokan ini. Bahaya! Negara dikorbankan demi ambisi dan nafsu tetap berkuasa. Aturan diotak-atik supaya jadi jalan untuk terus menikmati kekuasaan.

Enggak peduli orang mau bilang apa. Enggak peduli sejarah akan mencatat apa. Hari ini berkuasa, besok bagaimana caranya agar tetap bisa berkuasa.

Politik untuk politik. Politik semata untuk berkuasa. Halalkan semua cara. Enggak ada kepentingan negara yang hadir di sana. Sebagian besar rakyat sudah lelap kena hipnotis BLT (Bantuan Langsung Tunai).

Rakyat yang lain berhasil ditakut-takuti dengan kelompok yang diimajinasikan radikal dan mengerikan. Lalu muncul iblis-iblis membawa bendera ideologi. Dan rakyat pun asik menikmati drama tipuan ini.

Dalam situasi ini, dibutuhkan kumpulan orang-orang waras. Mahasiswa dan aktivis waras. Mereka harus mencegah skenario busuk ini.

Pertama, suarakan kebenaran. Terus suarakan, sehingga semua telingga anak bangsa mendengar. Kedua, sadarkan rakyat. Sentuh logikanya. Ketiga, lakukan semua langkah untuk melawan segala upaya kudeta terhadap konstitusi. rmol news logo article

Penulis adalah Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa
EDITOR: AGUS DWI

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA