Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Berlibur di Resort Taman dan Pantai Tertua di Jakarta

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/ilham-bintang-5'>ILHAM BINTANG</a>
OLEH: ILHAM BINTANG
  • Rabu, 13 Juli 2022, 12:14 WIB
CUCU-CUCU merengek minta liburan. Sudah dua tahun setengah terkurung di rumah saja karena pandemi Covid-19. Baru beberapa minggu lalu mereka mulai masuk sekolah secara tatap muka. Itu pun diseling "on & off" karena sesekali ada kawannya tertular Covid-19, entah dari kakeknya atau keluarganya yang lain.

Pas liburan sekolah tengah tahun ini, eh pemerintah kembali umumkan Indonesia dalam kondisi waspada akibat serangan varian baru Covid-19. Ibukota Jakarta, lagi-lagi menduduki tempat teratas penyebaran virus berbahaya itu.

Coba liburan di tempat terbuka. Liburan ke laut atau pantai? Tapi pantai mana yang terdekat dari Jakarta? Yang tidak memerlukan perjalanan lama dan terhindar dari kemungkinan kerumunan di angkutan umum: laut, darat maupun udara.

Yang tidak memerlukan pengecekan vaksinasi atau keharusan swab Antigen maupun PCR. Yang sambil berlibur tetap bisa mengikuti aktivitas kantor.

Putri Duyung Cottage

Pantai Anyer? Pelabuhan Ratu? Tetiba melintas Pantai Ancol. Taman Impian Jaya Ancol (TIJA). Teringat Putri Duyung Cottage, sebuah tempat liburan yang dulu amat sohor di Jakarta. Ada pantai, laut dan taman hutan yang luas.

Kontak pihak Putri Duyung. Alhamdulillah, ternyata sudah buka. Putri Duyung Cottage yang berdiri di area seluas 7,7 Ha merupakan resort pantai legendaris. Saya sering menginap di Putri Duyung sejak usia remaja bersama orang tua.

Sama seperti umur cucu sekarang yang ikut berlibur di sini. Setelah berkeluarga, ke sana pulalah saya sering membawa anak-anak berlibur 2-3 malam.

Jadi, liburan kali ini sekaligus memperingati tiga turunan sudah kami liburan di sini. Dihitung dengan orang tua kami, berarti sudah empat generasi.

Dua Tahun Tutup

Dua tahun lebih Putri Duyung tutup karena pandemi. Baru sejak libur Lebaran tahun ini obyek wisata ini sudah dibuka kembali dan sudah mulai ramai pula dikunjungi wisatawan.

"Alhamdulillah, Pak. Setelah libur Lebaran, kemudian gelaran Formula E, wisatawan kembali berdatangan. Liburan sekolah tengah tahun ini menjadi puncak pemulihannya," ujar Unung Yuningsih, Kabag Front Office Putri Duyung Ancol mengonfirmasi Rabu (13/7) siang.

Menginap di Putri Duyung berarti sekaligus menikmati pantai dan juga hutan taman Ancol yang mengasyikkan untuk olahraga jogging pagi. Penginapan tepi pantai, salah satu resort tertua di Jakarta ini dikenal bergaya unik.

Selain memiliki 133 cottage, Putri Duyung juga memiliki berbagai fasilitas khusus, seperti: ruang serba guna, ruang rapat dan lokasi pesta pantai.

Putri Duyung juga menawarkan fasilitas olahraga, seperti kolam renang, tenis meja, sepeda, lapangan tenis, serta lapangan voli pantai. Arsitektur artistik Putri Duyung Ancol kental dengan perpaduan gaya posmo dan romantisme Indonesia Timur, ditata selaras dengan lingkungan pantai untuk menciptakan suasana yang berselera dan eksotik.

Penginapannya menggunakan nama-nama hewan laut seperti Marlin, Lumba-Lumba, Teripang, Cucut, Ubur-Ubur, Udang, Cakalang, Tenggiri, Kerang, Hiu, Penyu, Kakap, Kepiting, Kerapu, Pari, Kuda Laut, Duyung, dan Paus.

Cucu Protes

Tapi cucu lelaki pertama saya protes ketika kami tiba di pondok. Ia terganggu oleh atap sirap cottage yang hitam. Saya menerangkan itu konsep etnik, tetapi protes generasi baru itu boleh menjadi pertimbangan pengelola Putri Duyung "move on" memikirkan tampilan baru yang bercitra kekinian.

Di dalam ruang penginapan, giliran ibu-ibu dan Omanya yang mengkritisi kondisi interior dan peralatannya yang "old". Saya menengahi, mungkin akan ada renovasi setelah ini. Soalnya, dua tahun lebih mereka "off".

Kata petugas cleaning service-nya ramainya (semua cottage terisi) baru dua minggu ini pas liburan anak-anak sekolah. Jangan-jangan itu pun karena pengumuman pemerintah tentang serangan varian baru Covid-19 membuat banyak yang batal liburan ke luar kota. Entahlah.

Putri Duyung Cottage adalah bagian dari Taman Impian Jaya Ancol yang berdiri sejak 1966. TIJA sendiri dibangun untuk menjadi kawasan wisata terpadu oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Taman Impian Jaya Ancol meliputi kawasan pariwisata (rekreasi dan resor) dan kawasan penunjang (hiburan, konvensi dan belanja), dengan luas kawasan pariwisata mencapai 552 hektare.

Sejak beroperasi kawasan yang dahulunya semak belukar di Utara Jakarta, sukses menjadi kotak dolar yang memberi penghasilan kepada Pemprov DKI cukup besar. Taman dan pantai merupakan wahana hiburan yang menawarkan kesegaran suasana bagi semua kalangan dan usia.

Ada  5 pantai (Pantai Festival, Indah, Elok, Ria dan Carnival Beach Club) dan Danau Impian, sepanjang kurang lebih 5 km, dengan promenade sepanjang 4 km.

Terdapat area Beach Park di pantai Lagoon yang berisi permainan water sport seperti Banana Boat, Donut Boat, Kayak, Swan Pedal Boat dan permainan Aqua Fun.

Dunia Fantasi yang dibuka pada 29 Agustus 1986, dan popular dengan sebutan Dufan melengkapi sarana wisata di TIJA. Itulah theme park pertama yang dikembangkan oleh Ancol yang menjadi pusat hiburan outdoor terbesar di Indonesia yang memanjakan pengunjung dengan fantasi keliling dunia, melalui berbagai wahana permainan berteknologi tinggi, yang terbagi dalam 8 kawasan, yaitu: Indonesia, Jakarta, Asia, Eropa, Amerika, Yunani, Hikayat dan Balada Kera.

TIJA memang memiliki banyak keunggulan. Dilengkapi dermaga kapal pesiar (speed boat dan yacht) bergaya kosmopolitan yang pertama dan terlengkap di Indonesia.

Dermaga itu dirancang untuk tempat berlabuh kapal pesiar berbagai ukuran. Marina juga berfungsi sebagai pusat olahraga laut, ski air, wind surfing, diving, sailing, serta pelabuhan kapal pesiar untuk menuju Kepulauan Seribu.

Jangan lupa pula Pasar Seni-nya merupakan pusat kegiatan seni dan kerajinan yang memberikan inspirasi serta wawasan bagi penikmat dan kolektor seni.

Satu lagi. Fasilitas terbaru yang saat ini dalam proses pembangunannya adalah Museum Nabi Muhammad dan Peradaban Timur yang berlokasi di Pantai Timur Ancol.

Niscaya, meseum ini akan menjadi "selling point" tinggi kembali bagi Ancol untuk mendatangkan wisatawan dari dunia Islam, Timur Tengah dan khususnya negara-negara Petro Dolar.

Ayo. Masih cukup waktu Putri Duyung Cottage berbenah untuk mengembalikan kejayaanya lebih setengah abad lalu. rmol news logo article

Penulis adalah Wartawan Senior

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA