Kepala Kanim Jaksel, Anggiat Napitupulu menerima kami siang itu. Ia memperkenalkan
both yang menempati ruang seluas 100 m2 di lantai 2 Gedung Imigrasi.
Both ditata layaknya
lounge yang biasa terdapat di hotel maupun bandara.
Both memiliki tiga
counter pelayanan untuk pemotretan, dan beberapa kursi dan sofa di ruang tunggu.
"Selain untuk lansia,
both ini juga untuk pelayanan bagi usia anak-anak di bawah 6 tahun, dan kalangan disabilitas. Maksudnya, warga yang cacat, berkursi roda, atau yang mengalami keterbatasan," papar Anggiat.
Tidak ada penambahan biaya untuk warga yang menggunakan pemakaian
both tersebut. "Itu buat
service kami," tambahnya.
Both itu sudah mulai melayani publik sejak 2020. Itu merupakan
both satu-satunya yang ada di Kantor Imigrasi di seluruh Indonesia.
"Saya sempat melayani Pak Arifin di
both itu tahun lalu. Ternyata itu kunjungan terakhir amarhum (Arifin Panigoro)," cerita Anggiat.
Kantor Imigrasi Mulai Menggeliat
Anggiat Napitupulu dilantik sebagai Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Non TPI Jakarta Selatan, bulan September tahun lalu. Sebelumnya, ia adalah Kepala Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara.
Saya menghubunginya tiga hari lalu. Masa berlaku
passport saya habis akhir November 2022. Sedangkan saya merencanakan ke Australia mengunjungi anak awal Mei, setelah Idul Fitri.
Apakah
passport itu masih berlaku?
Begitu pertanyaan saya pada Anggiat. Jawabnya, "bisa. Tapi karena terlalu mepet, sebaiknya perpanjang
passport saja," sarannya.
Saran yang baik. Saya pun mengajak anak cucu sekalian memperpanjang
passport mereka. Kebetulan masa berlaku
passport kami sama. Di Kantor Imigrasi itulah saya baru tahu lansia dan anak-anak di bawah usia 6 tahun mendapat pelayanan "istimewa".
Ya, itu tadi: berhak atas pelayanan di
both khusus. Kami pun menikmati itu. Ini namanya rezeki anak saleh. Proses yang ditempuh hingga pembuatan foto delapan anggota keluarga kami, kurang dari satu jam. Pembayarannya pun harus dilakukan di bank.
Tidak ada lagi pembayaran secara manual seperti biasanya. Ini juga cara untuk memotong waktu pelayanan. Pengambilan
passport 4 (empat) hari kerja setelah pembayaran dilakukan.
Anggiat bercerita, dua minggu terakhir kantornya sudah menggeliat melayani publik.
"Warga rupanya sudah tidak sabaran untuk berlibur. Sekarang, kami rata-rata melayani 80 orang perhari. Umumnya, untuk perpanjangan
passport," kata Anggiat.
Penulis adalah wartawan senior
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: