Sayangnya di Indonesia yang merupakan negara dengan
populasi muslim terbesar di dunia, penyambutannya nyaris tak terdengar
bagaikan orong-orong terinjak. Kadang-kadang saya berpikir,
Indonesia ini memang
embuh.
Resolusi itu atas
inisiatif negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam
(OKI) – anggotanya termasuk Indonesia – yang kemudian disepakati dalam
sidang umum PBB di New York, Amerika Serikat (AS).
Penetapan Hari
Melawan Islamofobia ini waktunya bersamaan dengan perang Rusia vs
Ukrania. OKI super cerdas memanfaatkan momentum. Sehingga Amerika, Barat
dan sekutunya mati kutu. Tidak ada pilihan lain selain bersetuju.
Jika
Rusia tidak menyerang Ukrania, apakah resolusi itu bisa ditetapkan oleh
PBB. Apa Amerika dan sekutunya akan bergitu saja menyetujui? Apa
Amerika dan gengnya akan rela kehilangan alatnya (Islamofobia) yang
selama ini sangat ampuh untuk meneror, menekan, menggayang,
mengharu-biru, menjarah, mengobok-obok, memprorak-porandakan dunia
Islam?
Sebab, jika menolak usulan OKI berarti memberi peluang
Rusia semakin dekat dengan dunia Islam. Dalam kasus Rusia menyerang
Ukrania saja, banyak negara Islam yang abstain. Menolak mengikuti
tekanan Amerika agar mendukung resolusi PBB yang mengutuk Rusia.
Bahkan
Presiden Pakistan Imran Khan dengan terang-terangan mengatakan, “Kami
bukan budak Amerika dan Barat. Mengapa harus mematuhi mereka.â€
Imperium PenindasDalam
perspektif eskatologi Islam (ilmu akhir zaman), peristiwa ini luar
biasa menarik. Sangat mungkin ini pertanda masa akhir era “Mulkan
Jabriyahâ€. Era di mana dunia dikuasai oleh imperium penindas.
Despotisme.
Semakin memperkuat spekulasi bahwa bangsa Rum yang
akan bersekutu dengan muslim melawan golongan penindas menjelang kiamat
adalah Rusia. Ditambah penampilan Pasukan Muslim Chechnya di Ukrania
yang menakjubkan dunia seolah persekutuan itu sudah dimulai.
Apalagi
jika nanti ditambah relawan Hisbullah Lebanon, Hammas Palestina,
tentara Suriah, Garda Revolusi Islam Iran dan Taliban dll, kesahihah
spekulasi itu tinggal tunggu tanggal mainnya.
Dalam hadits riwayat Ahmad, Rasulullah dawuh, perjalanan sejarah umat Islam dibagi lima fase.
Pertama,
masa Rasulullah. Kedua, masa Manhaj Nubuwah atau Khulafaur Rasyidin.
Ketiga, Mulkan ‘Adhan atau masa kerajaan-kerajaan Islam mulai Daulah
Umayyah sampai Utsmaniyah. Keempat, Mulkan Jabriyah. Kelima, kembalinya
khilafah atau Manhaj Nubuwah yaitu kembalinya kejayaan peradaban Islam.
Fase
“Mulkan Jabriyah†yaitu ketika dunia ini dikuasai oleh imperium atau
penguasa yang menindas. Penguasa despotisme. Mereka hendak menguasai
dunia seperti yang pernah dilakukan Raja Namrud, Firaun, Alexander de
Great, Jenggis Khan.
Siapa Mulkan Jabriyah itu? Sangat cocok
kalau dilamatkan kepada Amerika dan Barat yang menjadi sekutunya.
Jantung penggeraknya, mengikuti pemikiran pakar eskatologi dunia Syekh
Imran Hossein adalah aliansi zionisme Yahudi dan zionisme Kristen.
Mereka sudah menguasai dunia lebih kurang 300 tahun.
“Amerika itu setan besar,†tegas Imam Khomeini, Pemimpin Revolusi Islam Iran. Konon yang dimaksud setan besar itu adalah Dajjal.
Presiden
Suriah Bashar Al Assad mengatakan, dunia ini dibawah cengkeraman Barat
sekitar 300 tahun. Mereka melalukan pejajahan ke seluruh penjuru dunia.
Membunuh, merampas, menindas, merampok yang semuanya untuk
kepentingannya. “Suriah sudah merasakan betapa jahatnya Amerika dan
Barat.â€
Perang Rusia-Ukrania, kata Bashar Al Assad telah menjadi
mementum menelanjangi Amerika dan Barat. Menyibak topeng mereka. Selama
ini mereka bertopeng kemanusiaan, keadilan, kemakmuran bersama,
kesejahteran dunia.
Mereka sangat
ndakik-ndakik bicara kemanusiaan, tapi pada dasarnya
justru tangan mereka yang berlumuran darah. Mereka sangat canggih bicara
keadilan. Tapi mereka yang melakukan terorisme, penindasan, perbudakan.
Promotor UtamaSelama
ini Amerika dan Barat yang menjadi promotor pertama dan utama gerakan
Islamfobia di seluruh dunia. Menjadikan Islam dibenci. Diidentikkan
dengan terorisme. Radikal. Intoleran. Monster haus darah.
Bahkan
sampai menjadi agama yang ditakuti dan dibenci di negara yang mayoritas
penduduknya muslim. Malah ada orang muslim menjadi penyebar Islamfobia
(tapi kemungkinan di Indonesia tidak ada.
Itu mungkin ada di
Somalia
sono. Kalaulah di sini ada paling-paling ya
cuma satu, dua, tiga dst ha ha ha. Masuk?) Tentu saja model demikian itu
muslim yang hatinya berpenyakit.
Fenomena gerakan global Islamfobia itu sudah diperingatkan Allah di Quran Surah Al Maidah ayat 51-52.
“Wahai
orang-orang beriman. Janganlah kamu menjadikan orang Yahudi dan
Nasrani sebagai pemimpin (mu), mereka satu sama lain saling melindungi.
Barang siapa di antara kamu yang menjadikan mereka pemimpin, maka
sesungguhnya dia termasuk golongan mereka. Sungguh Allah tidak memberi
petunjuk kepada orang-orang yang zalim.â€
“Maka kamu akan melihat
orang-orang yang hatinya berpenyakit segera mendekati mereka (Yahudi dan
Kristen) seraya berkata, kami takut akan mendapat bencana.â€
Syekh
Imran Hossein berpendapat bahwa ayat ini menjelaskan tidak semua Yahudi
dan Nasrani. Melainkan golongan tertentu di antara mereka. Saat ini
yaitu aliansi zionisme Yahudi dan zionisme Kristen.
Di Quran
surah As-Shaf ayat 14 ditegaskan bahwa segolongan Bani Israil (Yahudi)
ada yang beriman, dan segolongan lagi kafir. Al Maidah ayat 82
disebutkan bahwa ada golongan Kristen yang paling dekat persahabatannya
dengan umat Islam.
“Dan pasti akan kamu dapati orang yang paling
dekat persahabatannya dengan orang-orang beriman ialah orang-orang yang
berkata, sesungguhnya kami adalah orang-orang Nasrani.â€
Tanda-tanda
melemahnya Amerika dan gengnya sebenarnya sudah cukup banyak. Medio
Agustus 2021 Amerika dan gengnya harus merasakan malu yang teramat hina
karena harus lari lintang pukang dari Afghanistan setelah digebuk
pasukan sandal jepit Taliban. Dan Amerika tidak merasa malu merampok
uangnya rakyat Afghanistan yang dilanda kelaparan.
Tekanan
maksimum yang dilakukan Amerika terhadap Iran sama sekali tidak membuat
Iran bertekuk lutut. Malah Iran semakin moncer dengan teknologinya.
Termasuk teknologi militernya. Pengaruhnya meluas bukan hanya di kawasan
Timur Tengah bahkan sampai Afrika. Iran diperhitungkan akan menjadi
the new emerging force (kekuatan baru dunia).
Mendekati MaghribMasih
banyak lagi tanda-tanda bahwa Amerika itu ibarat matahari yang terus
bergerak mendekati ufuk barat alias maghrib. Misal, menjadi negara
pengutang terbesar di dunia. Ekonominya sudah ditenggelemkan China.
Di
dalam negeri tidak berdaya menghadapi sindikat narkoba, perdagangan
manusia, fasisme, rasisme. Perang saudara tinggal menunggu waktu saja.
Bencana alam dahsyat silih berganti.
Wartawan veteran Chris
Hedges bilang, imperium Amerika sudah tamat. Pakar globalisasi Noam
Chomsky mengatakan, sejarah imperium Amerika yang merupakan teroris
terbesar di dunia sudah berakhir.
Yang paling gres, Amerika dan
gengnya, NATO benar-benar seperti mendadak jadi dungu melihat sepak
terjang Rusia di Ukrania. Hanya bisa koar-koar layaknya burung gagak
melihat telornya dicuri elang. Obral pepesan kosong kepada Ukrania.
Akhirnya
Ukrania sendiri yang remuk redam, hancur lebur senasib dengan
rejim-rejim boneka Amerika sebelumnya seperti Ashraf Ghani di
Afghanistan. Diktator Sah Reza Pahlevi di Iran. Presiden Filipina
Ferdinand Marcos. Presiden Vietnam Selatan Duong Van Minh.
Hari Melawan Islamfobia ini senapas dengan petunjuk Allah di Quran Surah As Shaf ayat 10-11:
“Mereka
hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut mereka, tetapi
Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir
membencinya. Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan
agama yang benar, untuk memenangkannya di atas semua agama meskipun
orang-orang musyrik membencinya.â€
Kita tunggu. Kehidupan ini
seperti peredaran matahari yang masa edarnya tidak bisa diperlambat atau
dipercepat kecuali oleh pemiliknya.
Rabbi a’lam.
*Penulis adalah wartawan senior yang tinggal di Sidoarjo
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: