Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dampak Spekulasi terhadap Kinerja Ekonomi Pasar

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/dr-ir-sugiyono-msi-5'>DR. IR. SUGIYONO, MSI</a>
OLEH: DR. IR. SUGIYONO, MSI
  • Selasa, 01 Maret 2022, 08:41 WIB
Dampak Spekulasi terhadap Kinerja Ekonomi Pasar
Peta penguasaan Rusia hingga 25 Februari 2022/BBC
UKRAINA dan Rusia bersedia melakukan gencatan senjata dan bertemu untuk melakukan pembicaraan damai di Belarusia. Akan tetapi persidangan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa sedang tertunda untuk mengambil keputusan resolusi PBB.

Peristiwa persidangan tersebut menjadi momentum dari para spekulan pada setiap ekonomi pasar perdagangan internasional untuk berperan secara dinamis membentuk keseimbangan ekonomi pasar yang baru.

Tanpa memasukkan variabel ekonomi invasi Rusia ke Ukraina, namun dengan masih adanya pandemi Covid-19 varian Omicron, maka pertumbuhan output dunia sebesar 4,4 persen per tahun 2022 diperkirakan lebih rendah dibandingkan 5,9 persen per tahun 2021.

Estimasi dengan trend sama terjadi pada estimasi di pasar nilai tukar mata uang asing, pasar volume perdagangan dunia untuk komoditas barang dan jasa, maupun harga komoditi minyak dan nonenergi dalam dolar AS yang juga diprediksi menurun pada periode estimasi tahun 2021-2022.

Akan tetapi sekalipun tanpa invasi Rusia ke Ukraina, perkembangan indeks harga konsumen diperkirakan meningkat selama periode tahun 2021-2022, yang berdampak menekan daya beli konsumen.

Tekanan inflasi tinggi yang terdapat di Amerika Serikat lebih menekan dibandingkan inflasi di Eropa, China, dan negara-negara berkembang. Investasi langsung yang terbesar dilakukan oleh Amerika Serikat tahun 2020, sebelum invasi Rusia ke Ukraina.

Akan tetapi dengan adanya peran dari para spekulan di pasar cryptocurrency yang sedang tumbuh telah meningkatkan instabilitas pada ekonomi pasar stabilcoins, bitcoin, ether, dan smart contract sekalipun dengan tren jangka panjang yang meningkat.

Pada situasi perkembangan perekonomian yang seperti itu, maupun dampak dari pemberlakuan kebijakan nontariff yang semakin menurun melandai, maka kondisi pasar utang publik dari sumber luar negeri mengalami peningkatan yang semakin menanjak, sebagaimana perkembangan di Paris Club, China, India, Uni Arab Emirat, Kuawait, dan hubungan bilateral.

Akibatnya, terjadi hubungan yang positif atas peningkatan suku bunga riil dengan pertumbuhan ekonomi, kecuali di Italia.

Berkembang pesatlah fenomena pembangunan ekonomi yang tumbuh berbasiskan utang publik bersumber dari luar negeri, sekalipun suku bunga riil dinaikkan atas pengaruh dari The Fed yang bertindak menekan laju inflasi tinggi untuk mengalirkan manfaat investasi langsung kembali pulang ke Amerika Serikat.

Akan tetapi peran spekulan di pasar cryptocurrency bitcoin kalah dibandingkan volatilitas indeks harga saham di pasar S&P 500, dimana arah korelasi di antara kedua ekonomi pasar tersebut sulit diestimasi.

Peran spekulan tersebut juga ditemukan di pasar saham yang lainnya maupun di pasar nilai tukar mata uang asing. Selanjutnya spekulasi di pasar minyak mentah relatif kurang volatil dibandingkan ekonomi pasar lainnya di atas. rmol news logo article

Peneliti INDEF; Pengajar di Universitas Mercu Buana

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA