Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Oligarki di Jalan yang Masih Sepi

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/djono-w-oesman-5'>DJONO W OESMAN</a>
OLEH: DJONO W OESMAN
  • Selasa, 08 Februari 2022, 23:20 WIB
Oligarki di Jalan yang Masih Sepi
Desain IKN baru di Kalimantan Timur/Net
"OLIGARKI," kata pengusaha Hasyim Djojohadikusumo di konferensi pers virtual, Selasa (8/2/22). "Saya disebut bagian dari oligarki. Terus dapat proyek pemerintah, terkait pemindahan ibu kota negara."
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Itu seperti menanggapi pernyataan ekonom Faisal Basri. Yang tunjuk langsung, bahwa Hasyim diuntungkan dengan IKN (Ibu Kota Negara) yang baru.

Faisal dalam diskusi Indonesia Corruption Watch, Jumat (21/1) mengatakan:
 
"Itu (pemindahan IKN) modus untuk bagi-bagi konsesi sesuka hati. Karena nanti di sana tidak ada proses tender, semua tunjuk langsung, bahkan UU belum ada pun sudah bagi-bagi lapak."

Faisal mencontohkan, pengadaan air bersih untuk IKN akan digarap perusahaan Hashim Djojohadikusumo, yang adik kandung Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Hasyim pun terusik.

Hasyim: "Saya terkejut dan saya kecewa dengan nama saya disebut-sebut seolah-olah bagian dari oligarki, seolah-olah terus dapat rezeki dari pemerintah, dapat pembagian proyek dari pemerintah, dan seolah-olah ini bagian suatu deal politik antara Pak Prabowo dan Pak Jokowi agar Prabowo ditarik atau disambut sebagai bagian dari pemerintah Indonesia tahun 2019, ini isu yang beredar."

Hasyim menjabarkan, perusahaan miliknya, Arsari Grup punya lahan 260 ribu hektar di Balikpapan sejak 2007. Itu ia beli dari suatu perusahaan pemilik Hak Pengusahaan Hutan (HPH).

Dilanjut: "Kemudian 2013 saya melepaskan ke masyarakat dan Pemda setempat sejumlah 93 ribu hektar. Saya lepas tanpa konsesi apa pun. Gratis."

Pada 2015 Ashari Grup membuat proyek air bersih untuk mensuplai ke sejumlah kota di Kalimantan Timur. Selain itu, mensuplai ke sejumlah industri, termasuk industri milik Arsari Grup.

Dilanjut: "Tahun 2016 kami menunjuk suatu perusahaan Belanda yang punya kantor di Jakarta. Perusahaan itu konsultan enjinering air bersih top di dunia. Dan saya menunjuk perusahaan itu untuk membuat studi kelayakan, apakah layak atau tidak, jika di Kalimantan Timur dibangun proyek air yang besar?"

Hasilnya: Konsultan Belanda menyatakan, sangat layak. Maka, Arsari Grup membangun proyek air bersih pada 2016.

Suplai air ke Balikpapan, Samarinda, Kota Bangun, Tenggarong, Kabupaten Panajam Paser Utara (IKN baru) dan sekitarnya. Tiga tahun kemudian, Presiden Joko Widodo mengumumkan lokasi IKN baru di Kaltim.

Hasyim: "Ini saya mau sampaikan seolah-olah ini rezeki dari pemerintah, pemerintah seolah-olah bagi-bagi proyek dan pada sejumlah petinggi-petinggi atau tokoh-tokoh supaya mendapat dukungan politik. Saya bisa katakan bahwa itu adalah bohong."

Tapi, sentilan oligarki bukan hanya dari Faisal Basri. Tapi juga dari Jaringan Advokasi Tambang (Jatam). Jatam terkait dengan konflik hukum antara Luhut Binsar Panjaitan melawan Haris Azhar dan Koordinator Kontras, Fatia Maulidiyanti.

Koordinator Nasional Jatam, Merah Johansyah di diskusi bertajuk Ibu Kota Baru untuk Siapa? di Kantor YLBHI Jakarta, Selasa (17/12) mengatakan:

Yang diuntungkan dari IKN baru adalah Hasyim Djojohadikusumo, juga Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra. Anak kandung eks Ketua DPR Setya Novanto, Rheza Herwindo. Pengusaha Sukanto Tanoto, serta Lim Hariyanto dan Rita Indriawati.

Merah Johansyah: "Korporasi dan oligarki punya kesempatan pertama untuk memastikan investasi mereka aman dan bersiasat dengan megaproyek IKN."

Intinya, para penkritik menyatakan: Ada oligarki di IKN baru. Tanpa bukti konkrit, sebagaimana bukti perkara hukum. Meskipun pengkritik sudah sebut nama orang-orang yang dituduh.

Oligarki adalah struktur kekuasaan negara yang terdiri dari beberapa individu elit, keluarga, atau perusahaan yang diizinkan untuk mengontrol negara tersebut.

Dilansir Thoughtco, "Oligarki" berasal bahasa Yunani "oligarkhes", yang berarti "sedikit yang memerintah". Diterjemahkan bebas: Sedikit orang, memerintah banyak orang.

Oligarki adalah struktur kekuasaan yang terkait dengan kekayaan, ikatan keluarga, bangsawan, kepentingan perusahaan, agama, politik, atau kekuatan militer.

Thoughtco mencontohkan, kini ada lima negara yang oligarki. Rusia, China, Arab Saudi, Iran, Amerika Serikat.

Rusia. Pemerintahan Presiden Rusia, Vladimir Putin bagian dari oligarki penguasa berbasis kekayaan, yang dimulai pada 1400-an. Meski Putin, membantahnya.

Januari 2018, Kementerian Keuangan AS merilis daftar sekitar 200 pemain oligarki Rusia, dari pejabat perusahaan dan senior pemerintah Rusia, termasuk Perdana Menteri, Dimitry Medvedev.

China. Oligarki di China berbasis agama. Pemainnya disebut Geng Shanghai, yang mengakuketurunan Delapan Dewa Taoisme.

Mereka mengendalikan sebagian besar perusahaan milik negara, kesepakatan bisnis, dan mengizinkan kawin campur untuk mempertahankan hubungan mereka dengan Dewa.

Arab Saudi. Raja Arab Saudi diharuskan berbagi kekuasaan kepada keturunannya. Raja pertama Arab Saudi, Abd al-Aziz al-Sa'ud (1875-1953) berbagai kekuasaan dengan 44 putra dari 17 istrinya.

Raja saat ini, Salman bin Abdul Aziz telah menunjuk putranya, Pangeran Mohammed bin Salman sebagai menteri pertahanan dan pengawas Saudi Aramco, perusahaan monopoli minyak milik negara yang kuat.

Iran. Meskipun presiden dipilih secara populer, Iran dikendalikan oligarki berbasis agama, dan kerabat, dan teman-teman penguasa.

Oligarki Islam mengambil alih kekuasaan setelah kematian Ayatollah Ruhollah Khomeini pada 1989. Penggantinya, Ayatollah Ali Khamenei, menempatkan keluarga dan sekutunya ke dalam jabatan tinggi pemerintahan.

Amerika Serikat. Banyak ekonom berpendapat bahwa Amerika Serikat sekarang, atau sedang, menjadi oligarki.

Buktinya, ketimpangan pendapatan dan stratifikasi sosial yang memburuk di AS. Itu indikator oligarki berbasis kekayaan. Antara 1979 dan 2005, pendapatan 1 persen teratas pekerja AS naik 400 persen.

Menurut sebuah studi 2104 oleh ilmuwan politik Martin Gilens dan Benjamin Page, mengatakan bahwa Kongres AS meloloskan undang-undang yang menguntungkan 10 persen orang Amerika terkaya, lebih sering dari pada langkah-langkah yang menguntungkan 50 persen orang termiskin.

Keunggulan oligarki. Pemerintah bekerja secara efisien. Kekuasaan ditempatkan di tangan beberapa orang yang keahliannya memungkinkan mereka membuat dan menerapkan keputusan dengan cepat.

Dengan cara tersebut, oligarki lebih efisien. Dibandingkan sistem pemerintahan di mana banyak orang harus membuat semua keputusan dalam semua kasus. Jadi lebih rumit.

Kelemahan oligarki. Menimbulkan ketimpangan pendapatan. Para pemain oligarki mengantongi sebagian besar kekayaan negara, secara tidak proporsional.  

Oligarki cenderung bersifat klan, bergaul hanya dengan orang-orang yang memiliki nilai yang sama. Sehingga orang berbakat, tapi jauh dari kekuasaan, tidak dapat kesempatan tampil maksimal.

Di IKN baru, lokasi lahannya kini masih hutan. Di malam hari gelap total. Sedang dibikin jalan-jalan. Tapi juga semuanya masih gelap di malam hari.

Kalau toh, Hasyim membangun proyek air bersih di sana, tak ubahnya dengan jualan air isi ulang galon di Jabodetabek. Cuma, dalam skala besar.

Logikanya, mending ia bikin jutaan outlet "air isi ulang" di Jabodetabek. Dibandingkan membangun proyek air bersih di hutan yang, kata tersangka Edy Mulyadi "tempat jin buang anak", itu.

Pun, seumpama benar bahwa perusahaan besar Arsari Grup membangun proyek air bersih di IKN, tidak ada masalah. Itu gambling keras. Di segmen pasar yang kecil, yakni ASN yang wajib pindah ke sana, nanti.

Bandingkan dengan segmen pasar Jabodetabek, yang menurut data Badan Pusat Statistik hasil sensus 2020, populasi Jabodetabek sekitar 30 juta orang.

Mengapa hal remeh itu disoal? Karena ada penentang kepindahan IKN dari Jakarta ke Kaltim. Karena ada permusuhan terus-menerus antara kelompok pro pemerintah dengan penentangnya.

Uniknya, kelompok pro pemerintah selalu diserang. Kemudian ditangkis (dibantah). Diserang lagi, ditangkis lagi. Begitu terus.

Tidak pernah: Diserang, ditangkis, balas menusuk. Sehingga lebih seru. Sehingga seimbang.

Ibarat main anggar, kelompok pro pemerintah menangkis serangan, lalu menunggu. Diserang lagi, menangkis lagi. Begitu seterusnya.

Tidak pernah: Kelompok pro pemerintah menyerang duluan. Unik.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA