Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dampak Presidential Threshold 0 Persen: Utopia Capres KW1

Oleh: Jon Masli*

Selasa, 14 Desember 2021, 15:38 WIB
Dampak Presidential Threshold 0 Persen: Utopia Capres KW1
Penulis adalah diaspora Indonesia di Amerika Serikat, Jon Masli/Net
BUNG Chris Komari yang kita kagumi sebagai seorang aktivis democrasi dan analis politik yang tajam, boleh saya menanggapi tulisan anda tentang impact presidential threshold 0 persen menjaring capres-capres baru yang amanah dan berintegritas dengan komentar sebagai berikut.

Bahwa kita setuju bahwa presidential threshold 0 persen ini berpotensi membantu untuk mencari pemimpin-pemimpin yang amanah, kredibel, dan berintegritas, bermoral, berakhlak kualitas (KW) 1.

Namun walaupun sudah menjadi 0 pun, kendala terbesar masih ada, yaitu potensi kekuatan oligarki yang selalu akan menggoda partai-partai politik di dalam memastikan kepentingan mereka terakomodir oleh penguasa yang kemenangannya mereka bantu dengan dana politik yang mereka pakai untuk politik uang.

Itu sudah menjadi rahasia umum, sehingga apabila lembaga-lembaga yang berada dalam konteks anatomi politik Republik Indonesia ini tidak dapat membendung kekuatan oligarki aseng/asing ini, tergiur mabuk dengan fulus yang berlimpah upfront, maka tetap saja pemilu yang akan datang akan selalu menghasilkan pimpinan-pimpinan KW3, yang pembual, a-moral, pengumbar janji angin surga, pengkhianat bangsanya.

Hal ini mengingat besarnya godaan-godaan dari kekuatan para oligarki yang memang menghalalkan segala cara dengan kekuatan modal besarnya.

Apakah hal itu tak bisa diatasi? Bisa saja. Tapi satu-satunya harapan untuk bisa mengalahkan kekuatan oligarki itu adalah bersatunya suara umat Islam secara politik.

Karenanya umat Islam Indonesia harus benar-benar berupaya serius untuk menyatukan seluruh suara umat islam seperti NU, Muhammadiyah, Al-Irsyad, Persis, Al Wasliyah, yaitu semua yang tergabung dalam MUI dan partai-partai politik yang bernafaskan Islam, dengan mengajak serta ormas-ormas yang mewakili masyarakat non muslim yang punya aspirasi melawan kekuatan oligarki untuk mau berjuang bersama-sama, maka Insyallah akan bisa jaringlah calon-calon pemimpin yang amanah, jujur/ bukan pembual atau pengumbar janji, yang bertanggung jawab dan berintegritas KW1.

Masya allah bila Tuhan berkehendak, 88 persen penduduk Muslim Indonesia dengan 12 persen saudara/i-nya yang non muslim bisa bersatu dan sama-sama mendoakan untuk mendapatkan ridho Allah, maka akan terjadilah kehendak-Nya. Semoga impian rakyat Indonesia ini terjadi sejak 76 tahun merdeka akan jadi kenyataan.

Namun sayang seribu sayang, ormas-ormas, parpol-parpol dan lembaga-lembaga Islam di Indonesia sudah sedemikian terpecah belah dan hampir tidak mungkin dapat bersatu sempurna terkecuali hanya berkat kehendak Tuhan saja.

Namun tentu threshold 0 persen akan membuka peluang memasuki pintu rumahnya sendiri bagi cendekiawan-cendikiawan muslim KW1 seperti Rizal Ramli (Mantan Menko Perekonomian), Ridwan Kamil (Gubernur Jabar), Arif Satria (Rektor IPB), Marwan Batubara, Gatot Nurmantyo dan tokoh-tokoh cendekiawan muslim lainnya yang berkapasitas mumpuni mencalonkan jadi capres 2024.

Tidak tertutup kemungkinan Ahok pun bisa jadi mencalonkan diri bila memenuhi semua syarat dan aturan yang berlaku dan didukung masyarakat. Wallahualam. rmol news logo article

*Penulis adalah diaspora Indonesia di Amerika Serikat

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA