Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kemerdekaan Guru dan Masa Depan Pendidikan Indonesia

Oleh: Neni Nur Hayati*

Senin, 29 November 2021, 14:38 WIB
Kemerdekaan Guru dan Masa Depan Pendidikan Indonesia
Direktur DEEP Indonesia, Neni Nur Hayati/RMOL
PERINGATAN hari guru yang setiap kali jatuh pada 25 November menjadi wujud penghormatan atas jasa insan yang telah berhasil memanusiakan manusia. Tema yang diusung dalam rangka Hari Guru Nasional 2021 adalah “Bergerak dengan Hati, Pulihkan Pendidikan” sangat relevan dengan kondisi di Indonesia saat ini.

Selama kurang lebih 1,5 tahun proses pembelajaran jarak jauh (PJJ) dilalui dengan segala keterbatasan yang ada. Perjuangan tersebut tentunya tidak mudah, hanya untuk memastikan anak didiknya rapat mengikuti pembelajaran dengan baik.

Meskipun dengan bersusah payah mendatangi siswa dari rumah ke rumah tidak lain tujuannya adalah sangat mulia mengejar anak-anak yang ketertinggalan dalam belajar.

Sekitar 50 persen pelajar dan mahasiswa berasal dari masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah, sehingga mereka tidak bisa mengakses pembelajaran dengan maksimal.  

Dampak lain dari adanya sistem pembelajaran secara online ini adalah akses informasi yang terhambat oleh sinyal yang menyebabkan lambatnya dalam mengakses informasi.

Siswa terkadang tertinggal dengan informasi akibat dari sinyal yang kurang memadai. Akibatnya mereka terlambat dalam mengumpulkan suatu tugas yang diberikan oleh guru.

Belum lagi bagi guru yang memeriksa banyak tugas yang telah diberikan kepada siswa, membuat ruang penyimpanan gadget semakin terbatas.

Penerapan pembelajaran online juga membuat pendidik berpikir kembali, mengenai model dan metode pembelajaran yang akan digunakan. Yang awalnya seorang guru sudah mempersiapkan model pembelajaran yang akan digunakan, kemudian harus mengubah model pembelajaran tersebut.

Hingga akhir abad ke-19 peran guru dalam mempromosikan wacana kemajuan sangatlah menonjol (Latif, 2020). Peran guru ini sangatlah krusial yang perjuangannya tidak perlu diragukan lagi untuk memajukan bangsa.

Meski, kita sama-sama mengetahui pendapatannya yang kerapkali tidak sebanding dengan apa yang telah diperjuangkannya.

Belum lagi beban psikologis yang harus dihadapinya dan bekerja keras untuk memahami teknologi informasi agar dapat adaptif dengan situasi pandemi yang entah kapan berakhirnya.

Tak sedikit juga guru yang menghadapi kendala dan tekanan ekonomi, karena sekolah menjadi satu-satunya sumber penghasilan. Hal yang tidak bisa juga dipungkiri bahwa selama kesejateraan guru tidak terjamin dan kebutuhan dasarnya tidak terpenuhi, maka akan merasa kesulitan juga untuk fokus dalam pembelajaran.

Dalam pidatonya Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim menyampaikan hal yang wajar jika dalam situasi seperti ini banyak para guru yang mengalami terdemotivasi.

Tentu ini juga menjadi pekerjaan rumah pemerintah untuk menghadapi problem kesejahteraan yang tidak pernah usai.

Kemerdekaan Guru

Upaya yang dilakukan pemerintah untuk terus berikhtiar agar ada jaminan kesejahteraan guru patit diapresiasi. Tahun ini Kemendikbudristek membuka formasi besar-besaran guru berstatus pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

Sejarah yang akan mencatat, tahun ini dibuka sekitar 500.000 lebih formasi guru. Momentum yang pertama kalinya guru honorer di Indonesia mengambil tes untuk dapat lolos seleksi menjadi PPPK dengan gaji yang sama dengan PNS dalam tiga kali kesempatan.

Dengan adanya program guru penggerak juga menjadi bagian dari upaya pemerintah melatih dan melakukan evaluasi guru-guru yang memiliki kepemimpinan dengan filsafat Kihajar Dewantara yang memprioritaskan murid diatas segala-galanya.

Selama kurang lebih sembilan bulan para guru tersebut diberikan pelatihan untuk menjadi guru penggerak. Mereka menjadi duta-duta merdeka belajar di sekolah-sekolah.

Harapan yang sangat besar , guru penggerak ini mampu memberikan perubahan yang signifikan untuk kemajuan sekolah dan daerahnya dengan inovasi dan kreatifitas yang dimilikinya.

Setiap tahun ada banyak guru yang pensiun, program pemerataan dan distribusi guru ke setiap daerah yang sesuai dengan kebutuhan ini juga menjadi agenda pemerintah yang patut dipertahankan.

Mempersiapkan seluruh komponen secara maksimal mulai dari regenerasi, kapasitas dan kapabilitas serta kepemimpinan. Kondisi bagaiman Indonesia yang akan datang akan bergantung pada para siswa-siswi yang hari ini duduk dibangku SD, SMP dan SMA.

Peran guru akan memberikan dampak yang sangat besar dalam tumbuh kembang kemampuan peserta didiknya. Mereka yang menjadi ujung tombak kesuksesan dan keberhasilan pendidikan akan datang.

Guru adalah sosok teladan yang diberikan kewenangan untuk membentuk karakter terbaik bangsa Indonesia dari sistem ataupun kultur yang dimiliki. Mereka pula lah yang akan dijadikan sebagai panutan kedua setelah orangtuanya di rumah.

Oleh karenanya, guru harus betul-betul diberikan jaminan untuk bebas, berkreasi, berinovasi serta mandiri yang terbebas dari segala intervensi.

Hadirnya program merdeka belajar ini tentu menjadi angin segar untuk kita semua, karena guru tidak lagi berfokus pada hal yang bersifat administratif dengan gaya feodalistik yang dapat membelenggu kreativitas yang dimiliki dengan aturan yang sangat rigid.

Jika hal tersebut terus diberlakukan maka akan berdampak pada terhambatnya pembangunan karakter siswa yang progresif dan konstruktif.

Dengan demikian, kebijakan pemerintah dengan guru penggeraknya menjadi terobosan yang sangat konkrit menghadapi polemik dan dinamika klasik yang kerapkali terjadi.

Bahkan, guru dapat dengan maksimal menggunakan wewenangnya untuk kebaikan para siswanya.

Guru yang lebih mengetahui akan kondisi objektif dan bakat masing-masing siswa dengan segala kelemahan dan kelebihannya. Guru menjadi pelaku utama tidak hanya sekadar menjadi subjek belaka seperti yang terjadi pada saat orde baru. Dampak baiknya guru dapat bergerak melampaui ruang dan waktu.

Bahkan, negara pun tidak akana berarti apa-apa tanpa ada kontribusi konkrit para guru. Sudah saatnya para aguru menjadi agen perubahan dan penggerak tanpa batas dan menjadi legacy untuk keberhasilan pendidikan di Indonesia.

Semoga, para guru di Indonesia bisa semakin lebih berdaya, sejahtera, mendapatkan kesetaraan dan keadilan. Terus semangat dan jangan pernah lelah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.rmol news logo article

*Penulis adalah Direktur Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia dan Pemerhati Pendidikan

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA