Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dua Tahun Jokowi-Maruf Ciptakan Transformasi Pendidikan

Oleh: Fahmi Syahirul Alim*

Rabu, 03 November 2021, 16:10 WIB
Dua Tahun Jokowi-Maruf Ciptakan Transformasi Pendidikan
Deputi Program International Center for Islam and Pluralism (ICIP) Fahmi Syahirul Alim/Net
LEMBAGA Survei Independen Nusantara (LSIN) bekerja sama dengan Dialektika Institute merilis hasil survei kinerja pemerintah dan menteri Kabinet Indonesia Maju pada Sabtu (30/10) secara daring.

Dari hasil survei tersebut, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim menduduki peringkat tertinggi sebagai menteri dengan kinerja terbaik (Tribunnews, 3/11).

Dalam paparannya, Kemendikbudristek menempati posisi teratas kementerian dengan elektabilitas terbaik sebesar 9 persen. Direktur Eksekutif LSIN, Yasin Mohammad, mengungkapkan, hasil tersebut diperoleh saat diajukan pertanyaan menteri dan kementerian apa dengan kinerja paling baik dan paling buruk.

Temuan survei LSIN menunjukkan terdapat lima menteri dengan kinerja terbaik menurut publik yaitu Kemendikbudristek, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraft), Kementerian Pertahanan (Kemenhan), dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

Survei nasional LSIN tersebut mengukur persepsi publik terhadap kepuasan kinerja pemerintah dan kabinet dilakukan dalam rentang waktu 8-15 Oktober 2021. Responden adalah penduduk Indonesia yang berumur minimal 17 tahun dan pernah menjadi responden LSIN pada survei-survei sebelumnya.

Pengumpulan data dilakukan melalui telepon dengan panduan kuesioner oleh surveior telepolling yang tersebar di seluruh provinsi. Survei nasional melibatkan 1.200 responden dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error 2,8 persen. (Suara.com, 3/11)

Tranformasi Pendidikan di Masa Pandemi

Prestasi yang diraih oleh Mendikbudristek Nadim Makarim dalam “Dua Tahun Pemerintahan Jokowi Ma’ruf” dalam survei di atas sebetulnya tidak mengejutkan. Hal tersebut karena Kemendikbudristek yang dinakhodai Nadiem dari awal menjabat sudah melakukan gebrakan dan terobosan-terobosan dalam tranformasi pendidikan.

Hal itu dapat dibuktikan dengan beberapa capaian yang sudah dilakukan oleh Kemendikbidristek selama 2 tahun terakhir. Walaupun negeri ini dilanda bencana pandemi Covid-19, transformasi di berbagai lini bidang pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi terus digulirkan untuk mencapai SDM unggul, Indonesia maju.

Sebagai contoh, untuk pertama kalinya dalam sejarah, sebanyak 173.329 guru honorer lulus ujian seleksi tahap pertama dan diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK). Seleksi bagi guru honorer akan terus bergulir sehingga akan lebih banyak lagi guru honorer yang akan diangkat menjadi ASN PPPK.

Seleksi ini merupakan bukti komitmen kuat pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan guru honorer dan mengangkat derajat guru sebagai profesi mulia dan terhormat. Dengan status sebagai ASN PPPK, guru juga akan memiliki kesempatan lebih banyak untuk mengikuti program peningkatan kompetensi sehingga akan berimbas pada peningkatan kualitas pengajaran yang diterima oleh pelajar-pelajar Indonesia.

Selain itu, sebagai tindak lanjut Merdeka Belajar Episode Satu yang mengganti Ujian Nasional, Asesmen Nasional (AN) dapat dijalankan dengan baik di berbagai sekolah di Indonesia dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. AN akan menjadi krusial bagi Indonesia untuk menetapkan kebijakan-kebijakan bidang pendidikan di masa depan secara lebih tepat guna dan tepat sasaran.

Ada tiga manfaat dari AN. Pertama, sebagai evaluasi sistem yang tidak memiliki konsekuensi pada murid dan guru peserta AN. Kedua, pemetaan dan umpan balik berbasis data bagi satuan dan dinas pendidikan sehingga dapat menghadirkan kebijakan dan anggaran yang tepat manfaaat. Ketiga, untuk perbaikan proses pembelajaran dan pengelolaan satuan pendidikan (Kemendikbudristek, 2021)

Tranformasi Pendidikan Merupakan Amanah UU


Dan tentu saja selain capaian di atas, masih banyak terobosan-terobosan transformasi pendidikan yang telah dilakukan oleh Kemendikbudristek di bawah komando Nadiem Makarim dengan tujuan besarnya yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Seperti yang kita ketehui bersama, karena “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa” merupakan tujuan yang hendak diwujudkan oleh negara, sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat. Tujuan tersebut menggambarkan sebuah cita-cita luhur serta harapan negara dalam membangun sumber daya manusia yang unggul guna tercapainya kehidupan yang adil, makmur, dan sejahtera. Upaya yang telah dan akan terus dilakukan adalah dengan meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan dalam berbagai jalur, jenjang dan jenis Pendidikan.

Pemerintah telah merumuskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara sebagaimana tertuang dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Bimas Kemenag, 2020)

Dengan demikian, upaya tranformasi pendidikan yang telah dan terus dilakukan oleh Kemdikbudristek dalam “Dua Tahun Pemerintahan Jokowi-Maruf” ini tentu harus kita dukung dan apresiasi karena merupakan salah satu ikhtiar untuk “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa” sebagaimana tertuang dalam UUD 1945 sebagai pedoman hidup berbangsa dan bernegara. Semoga capaian tranformasi pendidikan dalam “Dua Tahun Pemerintahan Jokowi-Maruf” ini dapat terus dilanjutkan sehingga Indonesia Maju Indonesia Sejahtera dapat dirasakan bersama. rmol news logo article

*Penulis adalah Deputi Program International Center for Islam and Pluralism (ICIP)

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.