Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Anies Selesai, Siapa Gubernur Jakarta Berikutnya?

Oleh: Tony Rosyid

Rabu, 03 November 2021, 10:58 WIB
Anies Selesai, Siapa Gubernur Jakarta Berikutnya?
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan/Ist
JABATAN Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta berakhir pada 16 Oktober 2022. Sekitar setahun lagi.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Karena Pilgub baru akan ada pada 2024, maka Jakarta dipegang oleh pejabat pemerintahan. Bisa eselon 1, TNI, atau Polri.

Tidak hanya Jakarta, tapi ada 101 kepala daerah yang akan berakhir masa jabatannya pada 2022 yang akan diisi oleh pejabat tersebut.

Tahun berikutnya, yaitu 2023, ada 170 kepala daerah yang selesai periodenya dan akan diisi oleh pejabat pemerintahan. Total ada 271 kepala daerah yang kosong.

Pejabat yang akan duduk sebagai penjabat kepala daerah akan ditunjuk oleh Mendagri. Tentu setelah koordinasi dan mendapat arahan dari Presiden Jokowi.

Apakah dengan 271 pejabat kepala daerah itu artinya Presiden Jokowi masih punya kekuatan yang menentukan di Pilpres 2024? Bisa iya, bisa tidak.

Lazimnya, presiden akan ditinggalkan oleh parpol jelang akhir jabatannya. Presiden akan segera dianggap masa lalu, dan parpol sibuk mencari kandidat yang akan menentukan nasibnya 5-10 tahun ke depan.

Tidak hanya parpol, institusi dan lembaga pemerintah yang suka main mata dan ikut-ikutan terlibat di politik praktis juga akan meninggalkan presiden dan lebih melirik calon potensial untuk menjadi presiden 2024-2029/2034.

Jika Anies nyapres 2024, maka DKI Jakarta akan menjadi ajang kompetitif yang menggairahkan.

Layaknya ibukota dengan anggaran Rp 87 triliun dan pusat uang beredar, maka Jakarta memiliki magnet luar biasa. Belum lagi jika bicara capres.

Siapa nama yang potensial nyagub? Ada Ahmad Riza Patria. Wagub DKI ini punya peluang jika Gerindra mencalonkannya.

Hanya saja, elektabilitas Riza Patria belum begitu terlihat. Mungkin karena belum ada sinyal dari Prabowo, Ketum partainya.

Selain Riza Patria, ada Sandiaga Uno, Erick Thohir, dan Risma. Nama-nama ini masuk dalam pantauan sejumlah survei yang tidak dipublish.

Jelang 2024, kemungkinan akan ada nama-nama baru yang muncul. Di antaranya dari PKS yang tren elektabilitas partainya terus naik.

PKS mesti belajar dari kekalahan Pilgub DKI 2007 dan 2012. Bahwa pertarungan di Pilgub itu bukan pertarungan partai, tapi pertarungan tokoh. Pertarungan para jagoan.

PKS mesti membiasakan diri untuk memunculkan kader-kadernya jauh-jauh hari agar lebih dikenal dan diterima publik. Setidaknya, memberi kebebasan, bahkan mendorong para kader untuk muncul dan melakukan branding.

Dari situ PKS bisa menghitung siapa di antara kader-kader itu yang diterima rakyat dan punya potensi menang.

Selain tokoh-tokoh di atas, nama Gibran Rakabuming Raka, putra Presiden Jokowi yang sekarang menjadi Walikota Solo bisa saja muncul.

Ini akan bergantung kepada pertama, kekuatan Presiden Jokowi di 2024. Kedua, negosiasinya dengan PDIP.

Singkatnya, apa yang ditawarkan Presiden Jokowi kepada PDIP untuk mengambil tiket dari partai besutan Megawati ini? Dalam politik, tak ada yang gratis.

Faktor lainnya adalah posisi Anies Baswedan. Jika Anies balik ke Jakarta, ini akan berat bagi semua calon kompetitor. Sebab, Anies dalam posisinya sebagai petahana sudah mengakar di DKI dengan semua prestasi dan para pendukungnya.

Bagi mereka yang ingin maju di Pilgub DKI, mereka nggak ada pilihan kecuali mendorong Anies maju di Pilpres 2024. Termasuk Erick Thohir dan Presiden Jokowi. rmol news logo article

Penulis adalah pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA