Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Apakah Pemerintah akan Membiarkan Garuda Pailit?

Oleh: Alvin Lie*

Rabu, 20 Oktober 2021, 15:39 WIB
Apakah Pemerintah akan Membiarkan Garuda Pailit?
Maskapai penerbangan Garuda/Net
Fakta

Keputusan sidang PKPU ditunda. Pernyataan Presiden Jokowi bahwa BUMN yang sakit parah agar ditutup saja.

Utang Garuda yang nilainya makin membengkak dari Rp 70 triliun, secara perhitungan bisnis terlalu berat. Jauh lebih murah membangun airlines baru atau mengembangkan airlines lain yang saat ini skalanya lebih kecil namun sehat secara finansial

Implikasi

Gugatan yang diajukan kreditur ke Pengadilan PKPU cukup valid dan kuat.

Hingga saat ini pihak Garuda belum berhasil meyakinkan para kreditur tentang kemampuan Garuda menyelesaikan kewajiban keuangannya sesuai ekspektasi dan koridor toleransi kreditur;

Garuda belum memperoleh kepastian dukungan pendanaan dari pemerintah maupun pemegang saham lainnya sehingga belum mampu melakukan negosiasi dan menawarkan pola restrukturisasi hutang kepada kreditur penggugat.

Pernyataan Presiden Jokowi bisa diterjemahkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan bahwa pemerintah cenderung akan lepas tangan dan membiarkan Garuda pailit dan tutup.

Kondisi ini berdampak terhadap keyakinan kreditur lain dan para lessors terhadap kemampuan finansial Garuda sehingga membuat negosiasi dan restrukturisasi makin berat, bahkan macet bagi Garuda.

Pemerintah sudah berpengalaman menghadapi BUMN pailit seperti Merpati Nusantara, walau ada beberapa perbedaan, yaitu skala bisnis Merpati jauh lebih kecil daripada Garuda. Merpati merupakan BUMN murni, sedangkan Garuda merupakan perusahaan Tbk.

Jika Garuda Pailit, Apa Kerugian Pemerintah?

Modal yang sudah ditanamkan menjadi hangus. Reputasi dan kredibilitas semua BUMN dapat terdampak. Modal Garuda di anak-anak perusahaan akan terdampak sehingga dapat mempengaruhi keberlangsungan dan kelancaran bisnis anak-anak perusahaan tersebut.
 
Pemerintah Siapkan Pelita Air untuk Menggantikan Garuda?

Fakta

Pelita Air merupakan anak perusahaan dari Pertamina; Pelilta Air selama ini cukup sehat beroperasi sebagai operator penerbangan charter, bukan niaga berjadwal.

Mengoperasikan pesawat-pesawat kecil yang mencakup ATR 42-500, ATR 72-500, CASA 212-200 dan sejumlah helikopter.

Pelita juga dipercaya mengoperasikan dan merawat pesawat Bae 146/ AVRO registrasi PK-PJJ yang dulu dioperasikan sebagai pesawat Kepresidenan. Sebelumnya Pelita Air juga pernah mengoperasikan pesawat jet Fokker 70 dan Fokker 100.

Pelita Air baru saja memesan pesawat Airbus A320 dan mengajukan permohonan izin untuk menjadi operator penerbangan Niaga Berjadwal. Pelita Air dipimpin oleh Bapak Albert Burhan yang pernah terbukti sukses sebagai Direktur Utama Citilink.

Implikasi

Skala operasi Pelita Air jauh lebih kecil dibanding Garuda maupun Citilink.

Secara finansial Pelita Air cukup sehat dan Pertamina selaku induk perusahaan, memberi dukungan permodalan untuk mengembangkan bisnisnya. Pelita Air sedang mempersiapkan diri memasuki bisnis penerbangan Niaga Berjadwal.

Apakah Pelita Air akan Menggantikan Garuda?

Citilink dalam posisi yang lebih siap untuk mengambil alih route dan pelanggan Garuda.

Tantangan berat bagi Pelita Air untuk mendadak mengembangkan bisnisnya secara ekstrim menjadi airlines utama. Baik dari segi permodalan, armada, SDM maupun organisasi. Akan lebih baik jika Pelita Air bertransfomasi secara bertahap, daripada mengembangkan bisnis secara ekstrem.

Kemungkinan pemerintah mempersiapkan Pelita Air untuk menjadi airlines lini kedua sebagai mitra/ pelapis Citilink.

Citilink dapat berbagi peran dengan Pelita Air untuk membangun grup usaha yang berdaya saing kuat dalam industri. Misalnya Citilink menjadi Full Service Carrier dan Pelita menjadi Low Cost Carrier. Pelita juga dapat menjadi feeder Citilink.

Pengalaman dan jejaring bisnis Pak Albert Burhan memimpin Citilink menjadi asset strategis Pelita Air dalam mengembangkan bisnisnya dan bermitra dengan Citilink. rmol news logo article

Pengamat penerbangan; mantan Komisioner Ombudsman RI

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA