Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Blok Rokan Gagal Operasi?

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/salamuddin-daeng-5'>SALAMUDDIN DAENG</a>
OLEH: SALAMUDDIN DAENG
  • Jumat, 21 Mei 2021, 21:00 WIB
Blok Rokan Gagal Operasi?
Fasilitas produksi Blok Rokan di Minas, Riau/Ist
BLOK Rokan adalah nasionalisasi miyak yang sangat dibanggakan oleh Presiden Jokowi. Beliau menolak dituduh antek asing karena berhasil mengambil alih Blok Rokan, blok minyak terbesar di Tanah Air.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Blok minyak Rokan diambil alih di masa Menteri ESDM Ignasius Jonan, menteri ini bekerja membantu mengangkat pamor Jokowi dalam sektor migas. Bayangkan Rokan 100 tahun dikuasai Amerika kini kembali ke Ibu Pertiwi.

Rokan kemudian dijual ke Pertamina oleh pemerintah seharga 780 juta dolar. Harga yang cukup mahal bagi Pertamina untuk membayar blok migas. Pertamina harus berjuang keras memindahkan blok ini ke tangan mereka secara penuh. Infrastuktur dan aturan pendukungnya.

Tapi, ternyata banyak sekali hambatan untuk bisa mengoperasikan Blok Rokan secara normal. Karena dukungan dari kebiajakan yang tidak ada. Menteri ESDM seolah berpangku tangan tidak melakukan apa-apa.

Dirjen ESDM kayaknya cuma melamun tidak berbuat signifikan untuk dapat memperbaiki produksi minyak nasional melalui Blok Rokan ini. Padahal ini adalah blok andalan untuk menggenjot produksi minyak 1 juta barel khayalan menteri ESDM.

Tampaknya sampai sekarang belum ada progress significant bagi optimalisasi Blok Rokan. Ketidaksiapan datang dari sisi regulasi, sementara dari sisi teknis Pertamina tampaknya lebih siap. Dirut Pertamina bahkan lebaran di AS untuk mematangkan teknik injeksi CO2 ke dalam lubang minyak untuk optimalisasi produksi Rokan.  

Tapi hambatan kembali datang. Belakangan Pertamina malah direcoki dengan masalah listrik. Bayangkan bagaimana Pertamina mau mengelola Blok Rokan ternyata listriknya tidak ikut diambil alih oleh negara.

Ternyata waktu pemerintah menjual Blok Rokan kepada Pertamina itu blok ternyata dijual padam alias tidak ada listriknya. Sementara Menteri ESDM dan para dirjennya enggak tahu sedang merenung apa?

Lebih parah lagi waktu Menteri ESDM menjual Blok Rokan ke Pertamina lupa membersihkan lebih dahulu. Ternyata Blok Rokan penuh dengan limbah-limbah setelah dieksploitasi 100 tahun oleh Chevron.

Ini blok yang sudah tua renta, harus disuntik supaya keluar minyak, ternyata sudah tercemar pula. Sementara Menteri ESDM lepas tangan dan Pertamina harus menanggung semuanya. Semoga Presiden lekas tanggap ya merapikan semua ini. rmol news logo article

Penulis adalah peneliti Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI)

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA