Situasi di mana ada "
ruling" & "
rising"
power. Amerika
is the ruling power. China
is on her rise. Status quo mulai berubah.
Greek historian Thucydides menjelaskan, “
It was the rise of Athens and the fear that this instilled in Sparta that made war inevitable.â€
Kebangkitan China dan kecemasan Amerika membuat perang tak bisa dihindari. Selama 500 tahun terakhir, ada 16 kasus "
rising power" mengancam eksistensi "
the ruling one".
Twelve of these ended in war.Hot bed Perang Pasific; North Korea, Taiwan dan South China Sea.
China-Amerika dinilai berada dalam posisi
near-war footing dan rebutan supremasi geostrategis. China menolak tuduhan ini. Beijing berulang kali menyatakan tidak hendak mengubah
status quo & international system.
Mispersepsi dan
bureaucratic dysfunction bisa
trigger akselarasi krisis militer sehingga menyeret Amerika dan China terlibat "
unwanted war".
Akselerasi progress militer China tercepat di dunia. Setelah punya nuklir, tiba-tiba produksi Jet Fighter Gen 4-5. Sekarang sedang mengembangkan teknologi
hypersonic missile, stealt bomber & drone. China negara kedua setelah Amerika yang sanggup menembak satelit dengan laser beam.
Amerika menuding China mencuri informasi rahasia dengan
cyber attacks. Pedagang senjata menyatakan J-20 Stealth Fighter copycat F-22 Raptor.
Padahal Korean KF-X, Japanese F-3 dan Mitsubishi X-2 Shinshin, Turkish TF-X atau Indian AMCA juga mirip F-22 dan F-35 Joint Strike.
Bomber TU-160 Russia serupa dengan B1-B Amerika. Entah siapa yang mengadopsi dan ditiru.
Selama usia 300 tahun, Amerika terlibat 28 Perang. Dari
American Revolution sampai
Iraq War. Sampai tahun 2013 US Special Operations Command melancarkan operasi militer di 134 negara; termasuk
involved in combat, special missions, or advising and training foreign forces.
Sedangkan China
History is the history of wars. Ada ribuan perang sepanjang sejarah China.
Pasca
incursion China ke Hanoi tahun 1979, China tidak pernah terlibat perang. Kemampuan tempur militer & teknologinya diselimuti misteri.
Deng Xiao Ping mengubah konsep
Mao's people war menjadi
digitized war. Memodernisasi alat perang adalah fokus utamanya.
Analis militer Amerika meyakinkan diri menang dari China di Perang Pasific. Kebrutalan Amerika di Middle East buktinya.
Tetapi Asia Pasific adalah medan lain. Amerika ngga punya pengalaman di situ. Tidak ada kekuatan militer sekuat China di Middle East. Mesin perang Amerika tersebar di seluruh dunia. Butuh
effort besar memobilisasi dan mengkonsentrasikan mesin tempur ke Pasific. Sedangkan Pangkalan Militer Guam dalam jangkauan rudal balistik China.
Segolongan
hardliner Amerika kuatir
full scale war antara China & Amerika akan pecah 30 tahun lagi.
China punya target menyertakan Taiwan di Ultah 100 PRC pada tahun 2049. Opsi militer akan ditempuh apabila
soft approach dan
one country three system tetap ditolak elemen pemberontak Taiwan.
Saat ini,
Neither Washington nor Beijing regards the other as its principal enemy. Semoga terus begitu.
Ingat...!!
War between nuclear superpowers is MADness. MAD akronim "
mutual assured destruction".
Penulis adalah anggota Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (Komtak)
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: